
Cilacap, 27 November 2025 – SMP Negeri 1 Cilacap menggelar kegiatan In House Training (IHT) Penguatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan dalam Perancangan Pembelajaran STEM dan Kecerdasan Artifisial Integratif. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Bapak Widayanto, S.Pd., yang memaparkan berbagai pendekatan pembelajaran inovatif sebagai upaya memperkuat kualitas pembelajaran di era teknologi maju.
Kegiatan dibuka oleh Kepala SMP Negeri 1 Cilacap, Ibu Surati, S.Sn., M.Pd yang dalam sambutannya menegaskan bahwa peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan merupakan kebutuhan mendesak di tengah perubahan teknologi dan tuntutan pembelajaran abad ke-21. Beliau mengapresiasi komitmen seluruh peserta yang terus bersedia belajar, beradaptasi, dan berinovasi demi peningkatan mutu layanan pendidikan.
Sesi awal, narasumber menegaskan pentingnya pendekatan saintifik sebagai pijakan proses belajar yang sistematis dan terukur. Guru diajak memahami kembali bagaimana mengarahkan siswa mengamati, menanya, mencoba, menalar, hingga mengomunikasikan hasil pemikiran mereka melalui aktivitas yang relevan dengan konteks kehidupan.
Materi kemudian berlanjut pada Inquiry-Based Learning (IBL). Menurut Bapak Widayanto, S.Pd, pembelajaran berbasis inkuiri tidak berhenti pada langkah-langkah teknis, tetapi menuntut kejelian guru dalam memantik rasa ingin tahu siswa. Pendekatan ini dipandang efektif menguatkan kemampuan berpikir kritis dan mendorong siswa menjadi penjelajah aktif, bukan sekadar penerima informasi.
Bagian lain dari pelatihan mengupas pembelajaran STEM, yang mengintegrasikan sains, teknologi, engineering, dan matematika dalam aktivitas yang aplikatif. Narasumber menekankan bahwa STEM bukan sekadar kolaborasi empat disiplin, tetapi cara merancang pengalaman belajar yang menuntut pemecahan masalah nyata serta membuka ruang kolaborasi lintas bidang.
Di sepanjang sesi, beliau menegaskan bahwa esensi pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Aktivitas belajar yang memberi ruang kreativitas, relevan, dan menantang akan meninggalkan pemahaman yang lebih bertahan lama bagi siswa.
Pada penghujung kegiatan, Bapak Widayanto, S.Pd menyampaikan pesan penutup yang mengajak para guru untuk terus menjaga semangat belajar dan mengajar dengan ketulusan:
“Hadiah terindah adalah apa yang saat ini aku miliki.
Takdir terindah adalah apa yang saat ini aku jalani.
Tidak ada ‘seandainya saja’.
Lakukan yang terbaik hari ini.
Semoga Bapak Ibu menjadi guru yang menginspirasi.”
IHT ini diharapkan menjadi momentum bagi guru dan tenaga kependidikan untuk merancang pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan STEM dan kecerdasan artifisial, namun tetap berakar pada prinsip pedagogis yang kuat dan humanis.
