
SMP Negeri 1 Cilacap menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) sebagai upaya peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mendukung tercapainya pendidikan yang bermutu dan berkarakter. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 dan 14 November 2025, mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai, diikuti oleh seluruh guru dan karyawan SMP Negeri 1 Cilacap.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMP Negeri 1 Cilacap, Ibu Surati, S.Sn., M.Pd., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan wawasan, profesionalitas, dan kolaborasi seluruh elemen sekolah untuk mewujudkan mutu pendidikan yang semakin baik. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta doa bersama, kemudian memasuki sesi pemaparan materi oleh dua narasumber.
Materi Pertama – Pendidikan Bermutu dan Kolaborasi Orang Tua bersama Masyarakat

Oleh: Bapak Sudarmono, S.Pd., M.Pd.
Narasumber pertama menyampaikan materi mengenai konsep dasar pendidikan, pendidikan bermutu, dan strategi pelibatan orang tua serta masyarakat dalam mendukung pembelajaran. Beliau menjelaskan makna pendidikan berdasarkan UU No. 20 Tahun 2023 Pasal 1 Ayat 1, yaitu proses sadar dan terencana guna menciptakan pembelajaran yang mengembangkan potensi peserta didik secara spiritual, emosional, intelektual, dan keterampilan.
Selanjutnya dijelaskan pula fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2023 Pasal 3, yaitu membentuk manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, mandiri, serta mampu menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Beliau menegaskan bahwa setiap peserta didik berhak mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, dengan dukungan guru profesional, sarana memadai, metode pembelajaran adaptif, serta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Selain itu, dijelaskan pula mengenai tugas pokok guru dan tenaga kependidikan berdasarkan Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025, yang tidak hanya mengajar tetapi juga memberi bimbingan, pelayanan, dan pendampingan bagi peserta didik sesuai peran masing-masing.
Pada sesi berikutnya, peserta diberikan wawasan terkait model dan strategi pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan, seperti forum komunikasi, kemitraan sekolah–lingkungan, pendampingan belajar di rumah, serta sinergi antara guru, orang tua, dan komunitas lokal. Melalui kolaborasi ini, pembelajaran menjadi lebih bermakna, realistis, dan relevan dengan kehidupan peserta didik.
Bapak Sudarmono menutup materinya dengan penegasan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hauji nya bergantung pada sekolah, namun merupakan kerjasama antara pendidik, orang tua, masyarakat, dan lingkungan, sehingga dibutuhkan langkah implementasi yang sistematis melalui analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, serta evaluasi.
Materi Kedua – Disiplin Positif dan Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP)

Oleh: Ibu Ayu Putri Ratnasari Sejati, M.Psi.
Narasumber kedua membahas materi mengenai kesehatan mental, disiplin positif, dan pertolongan pertama pada luka psikologis (P3LP). Beliau menjelaskan bahwa sehat jiwa merupakan kondisi sejahtera yang membuat seseorang mampu mengembangkan potensi, mengelola tekanan hidup, produktif, serta memberikan kontribusi sosial. Adapun prinsip sehat jiwa meliputi hati yang bahagia, kegiatan yang menyenangkan, kemampuan mengendalikan stres, dan kesanggupan berperan serta di lingkungan.
Beliau menjelaskan bahwa gangguan kesehatan jiwa pada remaja perlu menjadi perhatian serius, karena dapat menghambat aktivitas dan produktivitas. Beberapa gangguan yang sering ditemui antara lain depresi dan kecemasan, yang ditandai dengan perubahan emosi, minat, pola tidur, konsentrasi, dan perilaku. Penyebab gangguan kejiwaan dapat berasal dari faktor biologis, trauma fisik, riwayat genetik, maupun stres berkepanjangan.
Lebih lanjut, narasumber memperkenalkan Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP), yaitu dukungan awal yang diberikan kepada individu yang mengalami tekanan emosional sebelum mendapat penanganan tenaga profesional. Tujuan P3LP adalah memberi dukungan emosional, memastikan rasa aman, serta membantu seseorang menghadapi krisis secara lebih tenang.
Beliau juga memaparkan tanda-tanda individu membutuhkan P3LP berdasarkan aspek kognitif, sosial, emosi, fisik, dan perilaku. Selain itu, disampaikan juga prinsip komunikasi dan etika dalam mendampingi individu, seperti bersikap jujur, menghargai keputusan, tidak memaksa seseorang bercerita, tidak menghakimi, serta menjaga privasi.
Penutup
Kegiatan IHT berlangsung dengan baik, interaktif, dan inspiratif. Seluruh peserta mendapatkan wawasan yang sangat bermanfaat, baik dalam menjalankan tugas profesional sebagai pendidik maupun dalam mendampingi perkembangan psikologis peserta didik. Melalui kegiatan ini, SMP Negeri 1 Cilacap berharap dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui kolaborasi, empati, komunikasi, serta pendekatan disiplin positif, sehingga mampu mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bermakna bagi seluruh peserta didik.
